Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAksi mogok massal yang dilakukan oleh para dokter junior baru-baru ini telah menyebabkan gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem medis Korea Selatan yang selama ini dianggap baik. Baik pemerintah maupun kelompok dokter menolak untuk mengubah rencana menambah jumlah tempat di sekolah kedokteran.

Pemerintah telah menegaskan kembali perlunya reformasi medis, sementara para dokter mengecam arah rencana tersebut dan menganggapnya salah perhitungan.

Jadi mengapa para dokter, salah satu profesional yang paling dihormati di negara ini, mempertaruhkan kesejahteraan pasien dan reputasi mereka untuk menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota sekolah kedokteran?

Apa yang memicu pemogokan?

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan pada 6 Februari bahwa mereka akan menambah 2.000 kursi baru dalam kuota sekolah kedokteran dari 3.058 kursi yang ada saat ini, mulai tahun ajaran 2025. Tujuannya adalah untuk menutupi kekurangan dokter di bidang-bidang penting dan memperluas akses ke layanan kesehatan di luar wilayah ibukota.

Namun, meningkatkan kuota bukanlah solusi, menurut Joo Soo-ho, kepala dewan hubungan masyarakat komite darurat di bawah Asosiasi Dokter Korea, yang merupakan kelompok dokter terbesar di negara itu dengan sekitar 140.000 anggota. Dia mengklaim bahwa Korea tidak kekurangan dokter, dan memiliki lebih banyak dokter bukanlah solusi kekurangan tenaga medis di daerah pedesaan, menggemakan pendapat banyak dokter lain.

Sebaliknya, Joo mengatakan bahwa seluruh sistem medis Korea perlu menjalani operasi besar-besaran untuk mengembalikannya dari ambang kehancuran. Kompensasi yang lebih baik, memperhatikan kebutuhan para dokter, serta membangun jaring pengaman untuk kecelakaan hukum dapat menjadi solusi yang lebih baik, katanya.

Apakah jumlah dokter yang memadai?

Meskipun Korea Selatan bangga dengan sistem layanan kesehatannya yang terjangkau, negara ini memiliki jumlah dokter per kapita yang paling sedikit di negara maju.

Data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menunjukkan terdapat sekitar 2,6 dokter per 1.000 orang, dibandingkan dengan rata-rata 3,7 dokter. Austria yang menduduki peringkat teratas memiliki 5,5 dokter per 1.000 penduduk.

“Orang lanjut usia membutuhkan layanan kesehatan lebih dari rata-rata generasi muda,” kata Dr Kwon kepada Asia Now dari CNA pada Rabu. “Jadi menghadapi salah satu masyarakat yang menua dengan cepat, permintaan akan layanan dokter meningkat sangat pesat.”

Kini, kekurangan dokter telah menyebabkan pemberian kompensasi yang berlebihan kepada dokter yang sudah mapan.

Ketika membahas masalah apakah Korea memiliki cukup dokter, frekuensi penggunaan layanan kesehatan menjadi indikator utama, menurut Joo.

"Korea Selatan adalah satu-satunya negara di dunia di mana pasien dapat bertemu dan menerima perawatan dari dokter dengan biaya rendah pada hari yang mereka inginkan. Jika pasien menginginkan operasi katarak hari ini, misalnya, mereka bisa mendapatkannya, sedangkan di Eropa butuh waktu beberapa puluh hari. Di sana juga lebih mahal," kata Joo kepada The Korea Herald.

Ketika ditanya tentang statistik pemerintah, Joo mengatakan bahwa statistik tersebut tidak memberikan gambaran yang lengkap, dan menjelaskan bahwa Korea memiliki jumlah dokter yang sama dengan Amerika Serikat dan Jepang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbicara tentang kesenjangan medis antara daerah perkotaan dan pedesaan, Joo mengatakan bahwa daerah pedesaan menghadapi ketidaksetaraan layanan kesehatan karena pasien pergi ke rumah sakit di Seoul, meskipun universitas dan rumah sakit umum di daerah non-perkotaan menyediakan tingkat perawatan yang sama.

"Penduduk pedesaan berbondong-bondong ke Seoul, menyebabkan rumah sakit di sana menurun. Bagaimana hal ini ditafsirkan sebagai masalah kekurangan dokter?"

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa Alasan Pemerintah Mengganti Sistem Kelas BPJS Kesehatan Menjadi KRIS?

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat, 15 Maret 2024. Jokowi melihat proses pelayanan BPJS Kesehatan yang dia klaim sudah baik. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Apa Alasan Pemerintah Mengganti Sistem Kelas BPJS Kesehatan Menjadi KRIS?

Pemerintah berdalih sistem kelas BPJS Kesehatan diganti menjadi KRIS untuk menyederhanakan layanan kesehatan dengan fasilitas lebih baik.


Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

1 hari lalu

NTC U. Instagram.com/@nct
Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.


Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

3 hari lalu

Frank Sinatra. AP/Harold P. Matosian
Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.


20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

4 hari lalu

Reaksi seorang pelayat saat memegang jenazah seorang anak Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di rumah sakit Abu Yousef al-Najjar di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 6 Mei 2024. Otoritas Palestina mengatakan bahwa lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza sejak awal operasi militer Israel pada 7 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

4 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

5 hari lalu

Mahasiswa STIK Polri mengikuti kursus singkat tentang drone di Kampus Kepolisian Korea Selatan, Senin, 13 Mei 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.


Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

6 hari lalu

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon (kanan) berdiskusi dengan delegasi wartawan Indonesia peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea di Seoul, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/Yashinta Difa.
Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner


Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

6 hari lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya Kim Keon Hee berjalan saat upacara di Amsterdam, Belanda 12 Desember 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Foto
Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee


6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

6 hari lalu

Ilustrasi dokter gigi. Shutterstock
6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi


Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

7 hari lalu

Girl group K-pop ILLIT. Foto: Instagram/@illit_official
Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.